Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini

Malnutrisi merupakan salah satu tantangan kesehatan yang serius di Indonesia. Meskipun seringkali dianggap sebagai masalah yang hanya terjadi karena kekurangan makanan, malnutrisi sebenarnya mencakup kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup atau terlalu banyak nutrisi. Baik kekurangan gizi maupun gizi berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta ibu hamil. Bahkan laporan dari SKI menyatakan bahwa angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5% hanya turun 0,1% dari sebelumnya, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tertinggi di Asia Tenggara.

Dalam artikel ini, saya akan membahas lebih lanjut tentang apa itu malnutrisi, bagaimana dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya

Narasumber

Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk menghadiri acara Malnutrition Awareness Week yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) dan Nutricia Sarihusada. Sebuah acara yang berfokus pada peningkatan kesadaran tentang malnutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan. Acara ini dihadiri oleh blogger yang peduli akan pentingnya gizi seimbang dan tentunya para narasumber diantaranya:

1. Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K)  – Presiden  Indonesian Nutrition Association (INA)

2. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

3. Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada

Acara dipandu oleh dr. Lula Kamal, M.Sc dengan mengusung tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’, Pekan Sadar Malnutrisi didukung oleh Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai salah satu pelopor pendidikan kesehatan di Indonesia guna memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat

Apa Sih Malnutrisi dan Mengapa Penting Untuk Diketahui??

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB

Malnutrisi adalah kondisi di mana seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau mendapatkan nutrisi secara berlebihan, sehingga tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Malnutrisi bisa terjadi karena kekurangan gizi (undernutrition) atau kelebihan gizi (overnutrition)

"Jadi, malnutrisi tidak hanya terjadi ketika seseorang kekurangan makanan, tetapi juga bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tidak sehat," - Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB

Selama acara berlangsung, banyak sekali informasi berharga yang saya dapatkan mengenai jenis-jenis malnutrisi, baik itu kekurangan gizi maupun gizi berlebih. Salah satu hal yang ditekankan adalah bagaimana malnutrisi tidak hanya mempengaruhi fisik seseorang, tetapi juga berdampak pada kognitif, perkembangan mental, dan produktivitas seseorang, terutama pada anak-anak dan malnutrisi pada ibu hamil dapat mengakibatkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, stunting pada bayi, kelahiran prematur, ibu dapat terkena anemia, preeklampsia dan masih banyak lagi

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

"Stunting, tidak dapat disembuhkan tetapi kita dapat meminimalisasi dampak dari stunting tersebut,"- Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Berbicara tentang malnutrisi ketika tidak terdeteksi sejak awal dan tidak diobati mengakibatkan pasien harus dirawat di rumah sakit lebih lama, bahkan dua kali lipat memerlukan rehabilitasi atau perawatan jangka panjang, serta meningkatkan angka kematian di rumah sakit 2,3 kali lipat, selain dampak terhadap kesehatan masyarakat, malnutrisi juga meningkatkan biaya biaya rawat di rumah sakit lebih banyak sampai 73%

Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K)

Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) telah berusaha dan berpartisipasi memerangi malnutrisi dengan melakukan berbagai kegiatan dengan menjadi salah satu duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) pada tanggal 16 - 20 September yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017

Partisipasi INA dalam kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya pemahaman tentang malnutrisi, baik dalam bentuk kekurangan maupun kelebihan gizi. Dalam MAW, berbagai program edukasi, seminar, dan kampanye dilakukan untuk menyebarkan informasi tentang pencegahan dan penanganan malnutrisi di berbagai lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, untuk mengatasi malnutrisi secara efektif, penting bagi kita semua untuk memahami faktor penyebab utama dari malnutrisi

1. Kurangnya akses makanan bergizi: Beberapa orang, terutama di daerah miskin, mungkin tidak mampu membeli atau mendapatkan makanan yang cukup bergizi

2. Pola makan yang tidak seimbang: Tahukah kamu, bahwa malnutrisi tidak hanya terjadi pada orang-orang yang kekurangan akses ke makanan, tetapi juga bisa mempengaruhi orang-orang kaya karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat, tapi rendah serat, protein, dan vitamin. Ini  dapat menyebabkan orang kaya tidak sadar akan nutrisi sehingga dapat menyebabkan malnutrisi

3. Masalah kesehatan:
Penyakit seperti diare kronis, infeksi, atau gangguan penyerapan nutrisi juga bisa menyebabkan orang terkena malnutrisi


Lalu, tanda orang terkena Malnutrisi seperti apa?

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa tanda-tanda dari malnutrisi bisa bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahannya, beberapa tanda umum malnutrisi meliputi: kulit kering, rambut rontok, lidah sering sariawan, otot lemas, penurunan berat badan yang signifikan atau kurangnya pertambahan berat badan, sistem imun yang rendah, kelelahan dan lemas meskipun tidak melakukan aktivitas berat

Ada pepatah yang mengatakan "Lebih Baik Mencegah, Daripada Mengobati" benar adanya. Gak kebayang kan kalau orang tersayang kita menjadi salah satu orang yang terkena malnutrisi. Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegahnya 

  1. Menerapkan pola makan seimbang: Pastikan makanan sehari-hari mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral

  2. Konsumsi makanan bervariasi: Jangan hanya mengandalkan satu jenis makanan saja. Makanlah berbagai jenis makanan, termasuk sayur, buah, biji-bijian, dan protein hewani atau nabati

  3. Pentingnya pemberian ASI pada bayi: ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup

  4. Edukasi gizi: Orang tua dan masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya gizi dan cara memilih makanan yang sehat

Jika terdeteksi adanya tanda-tanda malnutrisi, kita harus segera mengambil tindakan, seperti konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat, memperbaiki pola makan dengan asupan nutrisi yang seimbang, dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab serta tingkat keparahan kondisi tersebut. Penanganan cepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memulihkan kondisi kesehatan dengan optimal

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH juga menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan

“Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” - dr. Ray

Yuk, mari kita bersama-sama Wujudkan Indonesia Sehat, dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini 

Komentar

Postingan Populer