COVID-19 Bikin Ambyar !!
Covid-19 Bikin Ambyar, gimana gak ambyar bayangkan saja berbulan-bulan kita dijajah oleh virus corona yang bahkan kita sendiri tidak bisa melihat wujud dan bentuknya, kita hanya bisa melihat korban-korban berjatuhan karena virus ini
Virus yang mempunyai nama resmi SARS-CoV-2 ini sangat mengubah kehidupan sehari-hari kita. Salah satunya adalah hilangnya kepercayaan kepada orang-orang yang berada di sekitar kita, baik itu orang lama atau orang baru kita kenal. Nah, ngomongin covid-19 siapa sih yang gak kangen buat masuk kantor, kangen antar anak sekolah, kangen jalan-jalan, atau sekedar ketemu teman-teman untuk melepas lelah? Maka dari itu sudah cukup kehidupan kita dibuat ambyar sama covid-19, kini saatnya kita membuat covid-19 ambyar dari muka bumi ini
Rabu, (30/9) melalui Seminar Online Bareng Blogger di Masa Pandemi "Yuk, Disiplin... Covid-19 Ambyar" yang diadakan oleh Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat - Kemenkes RI memberikan pencerahan untuk mengakhiri pandemi covid-19. Acara ini menghadiri tiga pembicara yang kompeten di bidangnya, seperti:
• dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
• Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. atau yang akrab dipanggil Bunda Romi
• Kak Wardah Fajri, S.I.Kom. Fasilitator/Mentor dan Founder Komunitas BloggerCrony Indonesia
Seminar Online Bareng Blogger di Masa Pandemi "Yuk, Disiplin... Covid-19 Ambyar"
Sejak pemerintah mengumumkan pasien pertama Covid-19 pada bulan Maret 2020, kehidupan masyarakat berubah secara drastis. Kini, work from home, school from home, dan pray from home menjadi pilihan utama di kala pandemi. Banyak hal yang membuat kita akhirnya beradaptasi dengan keadaan dan juga untuk mencegah terjadinya penularan virus
Masa pandemi pun menuntut adanya adaptasi kehidupan baru. Masyarakat diharapkan dapat segera melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi dengan cara yang baru. Covid-19 telah mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia ke depan
Menurut Studi Board of Innovation and BBC tahun 2020, Covid-19 turut mendorong perubahan pada perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktivitas belanja, dan lain-lain. Untuk itu, pemerintah pusat, daerah, hingga elemen masyarakat harus bergotong royong dan bersinergi untuk bersama menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19
Presiden Jokowi juga telah menyampaikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19
Pertama, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya prakondisi yang ketat. Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara masif terutama mengenai sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti
Kedua, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya perhitungan yang cermat dalam mengambil kebijakan yang harus didasarkan data dan fakta di lapangan
Ketiga, Presiden Jokowi mengingatkan soal penentuan prioritas yang harus disiapkan secara matang mengenai sektor dan aktivitas mana saja yang bisa dimulai dan dibuka secara bertahap
Keempat, adanya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah, mulai dari provinsi hingga tingkat RT, serta bergotong royong melibatkan semua elemen masyarakat
Kelima, Presiden Jokowi meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin. Presiden terus mengingatkan agar jajarannya tidak lengah terutama karena kondisi di lapangan masih sangat dinamis
Dalam pembukaan acara sekaligus pembicara pertama dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes mengatakan bahwa hasil dari survei sosial dampak covid-19, BPS 2020 ada 87% responden yang mengetahui secara detail tentang kebijakan physical distancing dan ada 72% responden melakukan atau menjaga jarak dalam seminggu terakhir
penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru ini memiliki gejala klinis seperti demam >37, 3°C, batuk dan pilek, gangguan pernapasan (sesak), sakit tenggorokan, letih dan lesu. Jika kalian memiliki salah satu tanda dari gejala di atas segeralah hubungi pihak tenaga medis terdekat
Lalu, bagaimana cara penularan dari covid-19?
Penularannya bisa dengan kontak fisik seperti menyentuh atau berjabat tangan, droplet atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin. Maka dari itu agar terhindari dari covid-19 mengikuti protokol 3M: Menggunakan masker, Mencuci tangan menggunakan sabun setelah memegang sesuatu, Menjaga jarak minimal 2 meter saat berada di kerumunan. Jangan lupa konsumsi makanan dengan gizi seimbang, berolahraga, dan kelola stres
"virus dan kuman akan mati dengan cuci tangan menggunakan sabun yang murah sekalipun", - dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes
Pada seminar online kemarin, Pak Dirut juga mengatakan bahwa pada prinsipnya ada empat jenis masker untuk mencegah covid-19
1. Masker N95 dengan efektivitas 95-100%, biasanya masker ini digunakan untuk tenaga medis yang langsung berhubungan langsung dengan pasien covid-19
2. Masker medik/bedah sekali pakai dengan efektivitas 80-90% digunakan untuk tenaga medis yang mempunyai kontak tidak langsung dengan pasien covid-19 seperti tenaga medis yang bertugas di bagian pendaftaran. Ingat ketika membuang masker sekali pakai, rusaklah masker terlebih dahulu dan buang kedalam tempat sampah yang tertutup
3. Masker kain 3 lapis, dengan efektivitas 50-70%, masker ini wajib diganti setiap 4 jam sekali, atau ketika masker basahpun harus segera diganti. Jangan lupa untuk sediakan plastik untuk menyimpan masker kain yang sudah terpakai
4. Masker scuba atau masker satu lapis, dengan efektivitas 0-5%, kenapa masker ini dilarang digunakan? Karena ketika kita berbicara droplet dapat menembus masker
Disiplin, Semangat Menerapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi
Hari demi hari pasien yang terpapar virus corona bertambah tetapi mirisnya masih banyak sekali orang yang belum menerapkan protokol covid-19. Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. atau yang akrab dipanggil Bunda Romi mengatakan bahwa terdapat dua faktor yang memengaruhi perilaku tersebut, faktor tersebut adalah faktor internal (kurangnya moral virtue, kesalahan proses belajar) dan faktor eksternal (aturan tidak baku, ketiadaan contoh, konsekuensi yang tidak ketat)
Dengan demikian untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam diri, kita harus perkuat moral virtue seperti:
Empati: Kemampuan memahami perasaan orang lain
Hati Nurani: Suara hati yang menyuarakan mana yang benar dan salah
Kontrol diri: Kemampuan mengendalikan dorongan dan berpikir sebelum bertindak
Menghargai: Kemamuan memperlakukan dan menganggap orang lain berharga
Kebaikan: Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain
Tenggang rasa: Penghargaan terhadap perbedaan kualitas tiap individu
Keadilan: Kemauan memperlakukan orang lain secara layak
Untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 mulailah dari diri sendiri, jadilah contoh bagi keluarga, dan lingkungan sekitar. Jika pemahaman sudah terbentuk maka kedisiplinan akan terbentuk pula
Peran Blogger di Era Pandemi, Disiplin Protokol Kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru
"Bahwa sejatinya komunitas bukan sekedar mempunyai kebiasaan, wilayah, atau hobi yang sama tetapi terhubung dan punya rasa tanggung jawab bersama," - Kak Wawa
Tidak bisa dipungkiri pandemi ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi, maka dari itu pada awal Jakarta melakukan PSBB BloggerCrony yang mempunyai program Blogger Care yang memberikan bantuan kepada para anggota yang terkena dampak pandemi covid-19. Bahkan BloggerCrony juga sering mengadakan kelas online, virtual event seperti yang baru-baru ini diadakan yaitu lomba memperingati Hari Kemerdekaan RI secara virtual
Komentar
Posting Komentar